Teknik-Teknik Membelajarkan Materi Kimia pada Fase Pendahuluan dan Fase Penutup



Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam melaksanakan proses pembelajaran dari beberapa kemampuan keterampilan mengajar adalah kemampuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran merupakan awal dilaksanakannya proses pembelajaran, jika hal ini dilakukan dengan baik dan benar akan membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan proses kegiatan berikutnya. Untuk mengetahui apakah proses tersebut dilakukan dengan baik dan benar, maka ada salah satu keterampilan yang harus dilakukan oleh guru, yaitu keterampilan menutup pelajaran. Oleh karena itu, kedua keterampilan ini merupakan salah satu keterampilan dari 8 (delapan) kemampuan keterampilan mengajar yang dipadukan menjadi satu kemampuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
Ø     Membuka Pelajaran
Langkah-langkah membuka pelajaran :
1.     Menarik perhatian siswa dengan cara:
a.      Variasi gaya mengajar guru
b.     Mempergunakan bermacam media pengajaran
c.      Variasi pola interaksi
misalnya:
Guru menerangkan dan mengajukan pertanyaan, siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan.
Guru memberikan contoh, siswa mengamati
Guru memberikan tugas dan diskusi kemudian mengawasinya
2.  Menimbulkan motivasi
a.     Ramah, antusias, bersemangat, dan hangat

Hendaknya ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapat mendorong tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.
b.    Rasa ingin tahu, ide yang berbeda, dan sebagainya
Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan masalah atau kondisi dari kenyataan sehari-hari.
Contoh : Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa banyak penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.
c.      Sesuai minat siswa
Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
d.    Berita-berita terkini
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk mendapatkan minat murid. Murid-murid kelas sebagian besar biasanya membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi.
e.     Cerita-cerita dan lukisan
Sebuah cerita yang diceritakan dengan metode yang baik akan membangkitkan dan mempertahankan minat murid terhadap pelajaran yang sedang disampaikan.sebuah gambar atau benda bisa sangat menarik perhatian anak. Lukisan dari kehidupan sehari-hari merupaka pilihan yang baik untuk menarik minat dan menanamkan sebuah kebenaran kepada mereka.
f.       Laporan tentang tugas-tugas
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan rumah murid diawal pelajaran. Kegiatan tersebut bisa menambah semangat murid untuk memulai pelajaran. Selain itu, dengan membahas tugas-tugas yang sudah murid kerjakan dirumah, perhatian kelas dapat diarahkan kepada makna dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa untuk menyatakan penghargaan atas usaha murid-murid yang telah belajar dirumah.
g.     Persoalan yang diandaikan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam pelajaran sebaiknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam kehidupan murid. Persoalan harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.
h.    Pemakaian alat peraga
Sebuah gambar, benda, atau alat peraga yang lain dapat digunakan secara efektif untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran.
3.  Memberi acuan
1.    Mengemukakan tujuan dan batas pelajaran
2.    Menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan ditempuh
3.    Mengajukan pertanyaan
4.    Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Contoh : Guru : hari ini kita belajar mengarang cerita perhatikan tiga buah gambar berikut lalu berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya lebih kurang 100 kata
4.  Membuat kaitan antara bahan lama dengan bahan yang akan diajukan danMembuat kaitan dengan antar aspek yang relevan
Membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan (appersepsi).
Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan.
1.    Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau merupakan inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
2.    Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.
3.  Menjelaskan konsep atau pengertian terlebih dahulu sebelum bahan pelajaran diberikan secara rinci
Pembelajaran dimulai dengan pengenalan konsep dari penngertian yang mudah dipahami siswa terlebih dahulu.
Ø  Menutup Pelajaran
Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa diantaranya :
1.  Merangkum Pelajaran
Sebagai penutup. Hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah  tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar pelajaran tersebut.
2.  Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya
Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.
3.  Bangkitkan minat
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang megesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
4.  Memberikan tugas
Tugas-tugas harus direncanakan dengan seksama, bahkan sebelum pelajaran dimulai. Perlu diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat para anggota kelas.
Bentuk-bentuk evaluasi meliputi :
a.     Mendemonstrasikan keterampilan
Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk membacakan di depan kelas.
b.    Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Contoh : Guru menjelaskan tentang persamaan kuadrat, kemudian siswa disuruh menyelesaikan soal persamaan.
c.      Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
Contoh : Guru meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan guru atau siswa lain.
d.    Soal-soal tertulis
·         Uraian
·         Tes objektif
·         Melengkapi lembar kerja

Permasalahan:
Apakah yang terjadi jika dalam mengajar seorang guru tidak memperhatikan fase pendahuluan seperti apresepsi?

Komentar

  1. jika kegiatan apersepsi tidak dilakukan ataupun kegiatan pendahuluan itu sendiri idak dilakuakan pada proses pembelajaran , maka bisa saja siswa kurang memaknai konsep yang baru akan disampaikan , siswa tidak ada mood untuk mengikuti pelajaran dhari tsb, dan siswa tidak mengetahui tujuan dari pembelajran itu sendiri .. terimaksih :)

    BalasHapus
  2. berdasarkan dari jawaban saudari dina, jadi berarti menurut anda apabila seorang guru pada kegiatan pendahuluan ini seperti apersepsi tidak melakukan kepada siswa berarti dapat disimpulkan siswa siswa akan kesulitan mengikuti proses pembelajaran dan tujuan pembelajaran tidak akan bisa tercapai?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesulitan Belajar Kimia pada siswa SMP dan SMA

Keterlaksanaan Praktikum dalam Pembelajaran Kimia di SMP dan SMA

Kreativitas dan Inovasi guru dalam Pembelajaran Kimia dalam Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Kimia