Bentuk Kearifan Lokal Etnokimia di Bumi Pusako Betuah Negeri jambi
Pengertian dari Etnokimia (ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut
pandang budaya : Bagaimana kimia itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan
bagaimana kebudayaan turut berkonstribusi pada ilmu pengetahuan dan
perubahannya. Informasi mengenai etnokimia ini dapat diperoleh salah satunya
dari eksplorasi penggunaan tanaman (flora), baik sebagai pangan ataupun
obat-obatan. Studi etnokimia menggabungkan pemahaman turun-temurun di
masyarakat (opini) dengan ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai efektivitas
tanaman-tanaman tersebut yang dianggap berperan sebagai obat maupun bahan
aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman serta
peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi lebih lanjut etnokimia ini
maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan dengan kebudayaan.
Kata
ethnoscience (etnosains) bersasal dari kata ethnos (bahasa Yunani) yang berarti
bangsa, dan scientia (bahasa Latin) artinya pengetahuan. Oleh sebab itu, etnosains
merupakan pengetahuan yang dimiliki oleh suatu komunitas budaya. Kemudian ilmu
ini mempelajari atau mengkaji sistem pengetahuan dan tipe-tipe kognitif budaya
tertentu. Penekanan pada pengetahuan asli dan khas dari suatu komunitas budaya.
Menurut
Henrietta L. (1998) etnosains adalah cabang pengkajian budaya yang berusaha
memahami bagaimana pribumi memahami alam mereka. Pribumi biasanya memiliki
ideologi dan falsafah hidup yang mempengaruhi mereka mempertahankan hidup. Atas
dasar ini, dapat dinyatakan bahwa etnosains merupakan salah satu bentuk
etnografi baru (the new ethnography). Melalui etnosains, sebenarnya peneliti
budaya justru akan mampu membangun teori yang grass root dan tidak harus
mengadopsi teori budaya barat yang belum tentu relevan.
Studi
etnokimia menggabungkan pemahaman turun-temurun di masyarakat (opini) dengan
ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang
dianggap berperan sebagai obat maupun bahan aditif pangan berdasarkan senyawa
kimia yang terkandung dalam tanaman serta peran dari senyawa kimia tersebut.
Melalui studi lebih lanjut etnokimia ini maka akan dapat memperluas pemahaman
sains yang berkaitan dengan kebudayaan.
Mengunyah sirih atau lazim disebut sebagai nginang
nampaknya bukan hal yang asing di daerah pedesaan Jambi. Para orang tua masih
banyak yang melakukan kegiatan ini karena dianggap sudah turun temurun. Siapa
sangka kegiatan menginang ini dilakukan di daerah lain juga? Beberapa negara di
benua Asia juga melakukan kebiasaan ini. Bahkan sampai ke kepulauan di Irlandia
dan Inggris.
Di Jambi, kegiatan menyirih biasanya dilakukan selama
kurang lebih 30 menit. Umumnya komposisi menyirih menggunakan bahan-bahan
seperti daun sirih, buah pinang, kapur sirih, gambir dan kapulaga. Bisa juga
ditambahkan cengkeh atau kayu manis. Tembakau digunakan sebagai susur dan tidak
dimasukkan dalam campuran yang untuk dikunyah.
budaya menyirih atau menginang di kalangan orang-orang
tua
Para pengunyah sirih percaya bahwa kebiasaan tersebut
mampu memperkuat gigi dan gusi dan mampu menyegarkan nafas. Bahkan beberapa orang
mempercayai bisa sebagai obat untuk saluran pernafasan dan mampu melawan
berbagai penyakit di rongga mulut. Benarkah menginang memiliki efek postif
untuk kesehatan rongga mulut? Mari kita lihat dari masing-masing bahan dasar
dan efek dari zat yang dikandungnya.
Daun sirih
daun sirih
Positif: Daun sirih mengandung minyak atsiri yang memiliki
kemampuan membunuh bakteri sehingga dapat menghilangkan adanya infeksi. Zat
lain yang terkandung dalam daun sirih juga dilaporkan mampu berkhasiat sebagai
antiseptik dan penghilang nyeri. Daya antibakteri pada daun sirih juga mampu
mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Daun sirih juga
memiliki sifat mampu mengerutkan jaringan sehingga mampu mengencangkan
gusi dan menghentikan perdarahan.
Negatif: karena memiliki efek mengerutkan jaringan, pada
kondisi tetentu justru akan menyebabkan keringnya rongga mulut, sariawan dan
mengerutnya papila lidah sehingga fungsi indera pengecap akan menurun.
Buah pinang
buah pinang
Positif: Zat yang tekandung di dalam buah pinang tenyata mampu
memberikan rangsangan pada sistem saraf pusat dan jika dikombinasikan dengan
daun sirih akan menimbulkan efek euforia ringan. Selain itu biji pinang mampu
mengencangkan gusi dan menghentikan perdarahan sama seperti daun sirih.
Negatif: buah pinang akan berubah warna menjadi merah jika
berada dalam lingkungan basa seperti pada lingkungan mulut orang-orang yang
mengunyah bahan-bahan menyirih. Pewarnaan ini akan membuat pewarnaan pada
seluruh rongga mulut dan kebersihan mulut juga akan memburuk. Zat yang terdapat
dalam biji pinang ternyata memiliki kemampuan untuk menyebabkan tumor. Efek
pengkerutan jaringan akan sama dengan efek pada daun sirih.
Kapur
kapur sirih
Positif: Kapur yang digunakan untuk jika dicampur dengan air
akan memberikan efek penetral terhadap zat asam yang dihasilkan bakteri.
Negatif: kapur memiliki komponen bahan yang sifatnya mampu
mengikis permukaan gigi. Menjadikan lapisan pelindung gigi menjadi menipis.
Kapur yang digunakan untuk menginang akan tertahan di rongga mulut selama
berjam-jam hingga akhirnya mengendap dan pembentukan karang gigi akan lebih
cepat. Karang gigi yang menimbun di daerah celah gusi akan menyebabkan
peradangan pada gusi dan jaringan pendukung pada gigi. Jika dibiarkan tanpa
adanya perawatan, gigi akan goyah dan tanggal dengan sendirinya.
Gambir
gambir
Positif: Dari zat yang dikandungnya, gambir memiliki khasiat
sebagai obat mencret, perut mulas, radang tenggorokan, batuk dan disentri. Sama
seperti daun sirih dan pinang, gambir juga mampu mengerutkan jaringan sehingga
mampu mengencangkan gusi dan menghentikan perdarahan.
Negatif: sama seperti kapur, gambir juga bersifat mampu
mengikis permukaan gigi. Efek pengkerutan jaringan akan sama dengan efek pada
pinang dan daun sirih.
Salah satu
contohnya adalah Budaya nyirih atau nginang di masyarakat Jambi. Para orang tua
seringkali mengunyah sirih dan kapur serta pinang.
Ternyata
didalam sirih terdapat banyak zat-zat kimia yang sangat bermanfaat yaitu fenil
propana, minyak atsiri, hidroksikavicol, estragol, kavicol, kavibetol,
allylpyrokatekol, caryophyllene, cyneole, cadinene, diastase, tanin, pati,
seskuiterpena, terpennena dan gula. Semua zat itulah yang membuat sirih menjadi
tanaman yang kaya manfaat dan kegunaannya karena dapat menyehatkan
manusia. Sirih dapat Mengobati radang tenggorokan. Meminum air rebusan
sirih juga bisa membantu memperlancar haid yang tidak teratur.
Selain itu,
jika anda secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau maka bau mulut tidak
sedap pun akan hilang. Dapat mengobati gigi dan gusi yang bengkak. Caranya
adalah cukup kunyah daun Sirih Hijau secukupnya atau berkumur dengan
menggunakan rebusan daun sirih ini. maka sakit gigi dan gusi bengkak secara
berangsur-angsur akan hilang. Jika anda terkena sariawan, maka daun sirih hijau
dapat dijadikan solusi yang baik untuk mengatasinya. caranya cukup kunyah
daunnya atau bisa juga kumur dengan rebusannya. nah banyak kan manfaat sirih oh
ya bisa juga kita konsumsi sirih dengan cara direbus jadi tidak perlu
repot-repot mengunyahnya.




Komentar
Posting Komentar