Keterlaksanaan Praktikum dalam Pembelajaran Kimia di SMP dan SMA
Kimia
merupakan ilmu pengetahuan yang termasuk ke dalam rumpun IPA yang memiliki
karakteristik sama dengan IPA. Kimia bukan hanya kumpulan pengetahuan berupa
fakta, konsep, atau prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Ilmu kimia hakikatnya dipandang sebagai suatu proses. Salah satu upaya untuk
mencapainya adalah dengan diterapkannya metode praktikum dalam pembelajaran di
sekolah (Depdiknas, 2003).
Sebagian
besar pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia memerlukan penguatan pemahaman
dan pengembangan wawasan melalui penerapan metode praktikum. Metode praktikum
merupakan salah satu metode yang sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran
kimia terutama untuk materi yang bersifat fakta, karena metode ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri fakta yang diperlukan untuk
meningkatkan penguasaan dan pemahamannya terhadap materi kimia yang
dipelajarinya. Selain itu, kegiatan praktikum juga dapat meningkatkan minat dan
motivasi siswa untuk mempelajari ilmu kimia lebih mendalam.
Pelaksanaan
kegiatan praktikum kimia di sekolah masih belum terlaksana secara optimal, baik
dari segi kuantitas maupun kualitas. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti lain mengenai frekuensi pelaksanaan metode praktikum
dan keterlaksanaan praktikum kimia di sekolah, diperoleh data bahwa
pembelajaran kimia dengan metode sekolah. Dari tujuh sekolah yang diteliti,
hanya ada tiga sekolah yang melakukan kegiatan pembelajaran kimia dengan
menggunakan metode praktikum. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran kimia dengan
menggunakan metode praktikum yang dilakukan di sekolah masih sangat rendah
frekuensi pelaksanaannya, padahal kegiatan praktikum itu harus diterapkan dalam
pembelajaran kimia sesuai dengan karakteristik dari materi kimia yang disampaikan.
Rendahnya frekuensi pelaksanaan praktikum ini menyebabkan kemampuan siswa dalam
melakukan praktikum menjadi kurang karena jarang diasah. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan kegiatan praktikum jarang dilakukan, antara lain faktor
fasilitas sekolah dan biaya pelaksanaan praktikum.
Menurut
Musrifah (2010), salah satu kendala dalam pelaksanaan praktikum sekolah adalah
sarana dan prasana sekolah yang kurang memadai untuk dapat melaksanakan
kegiatan praktikum di sekolah. Tidak semua sekolah memiliki fasilitas lengkap
seperti ruang laboratorium untuk dapat melakukan kegiatan praktikum kimia.
Padahal menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
40, fasilitas yang harus tersedia untuk laboratorium IPA antara lain:
bangunan/ruang laboratorium, perabot, peralatan pendidikan, alat dan bahan
percobaan, media pendidikan, bahan habis pakai, dan perlengkapan lainnya.
Selain itu, besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli alat-alat dan
bahan-bahan praktikum masih dirasa berat bagi sekolah karena kegiatan praktikum
di sekolah umumnya masih dilakukan secara konvensional.Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka guru dapat melakukan kegiatan praktikum dengan
menggunakan metode praktikum kimia skala kecil.
Penggunaan
metode praktikum skala kecil memiliki beberapa keunggulan, antara lain
mengikuti prinsip green chemistry, yaitu menggunakan alat dan bahan dalam
jumlah yang sedikit, sehingga dapat mengurangi biaya serta limbah kimia yang
dihasilkan. Selain itu, kegiatan praktikum kimia skala kecil dapat dilaksanakan
di dalam kelas (tidak harus di laboratorium) karena semua alat dan bahan
praktikumnya sudah tersedia di dalam praktikum kimia skala kecil yang dapat
dibawa ke dalam kelas. praktikum kimia skala kecil yang sudah ada merupakan
hasil pengembangan yang dilakukan oleh Mulyono HAM.
Di
dalam praktikum kimia skala kecil sudah tersedia buku pedoman serta prosedur
praktikum kimia skala kecil. Salah satu materi kimia SMA kelas XI yang dapat
diajarkan dengan menggunakan praktikum kimia skala kecil adalah hidrolisis
garam.
PERMASALAHAN
:
Menurut teman teman jika praktikum tidak bisa
dilakukan, namun di ganti dengan menampilkan video yang berisi pelajaran atau
materi yang akan di praktikumkan, apakah itu boleh?
Dan apakah itu akan mempengaruhi pemahaman konsep yang akan di terima siswa?
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa salah satu dari fungsi dilakukannya
praktikum ini yaitu untuk menyempurnakan pemahaman konsep siswa dari yang
abstrak menjadi konkret.
menurut saya boleh saja, apalagi kalau di sekolah tersebut kekurangan alat dan bahan. solusinya guru tersebut bisa menggunakan video untuk praktikum, karena menurut saya tidak akan mempengaruhi pemahaman konsep yang diterima siswa sebab kelebihan video yaitu siswa dapat melihatnya secara berulang-ulang dan juga lebih simpel
BalasHapusjadi menurut saudari praktikum boleh saja di ganti dengan menampilkan video karena video bisa di lihat berulang ulang dan lebih simpel. lalu bagaimana dengan keterampilan yang akan di miliki oleh siswa tersebut? bukankah itu tidak baik untuk mengembangkan keterampilan dari siswa itu? sementara kita tahu bahwa fungsi lain dilakukannya praktikum adalah untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. sedangkan jika siswa hanya menonton dia tidak melakukan apapun kecuali melihat atau memperhatikan video saja.
BalasHapusMenurut saya boleh saja jika praktikum yang tidak bisa dilakukan diganti dengan guru menampilkan video yang berhubungan dengan praktikum tersebut. Dengan begitu siswa akan memahami bagaimana proses dan langkah yang dikerjakan dalam praktikum tersebut.siswa dapat menerka dan membayangkan bahwa mereka terlibat dalam proses praktikum tersebut meskipun tidak langsung.sehingga pemahaman siswa pun akan menjadi lebih baik dibandingkan dengan tidak dilakukannya praktikum kemudian diperparah dengan tidak ditampilkan nya video..hal ini juga menandakan bahwa guru tersebut telah berusaha untuk membuat siswa memahami mengenai praktikum tersebut..
BalasHapusMenurut saya memang benar solusi nya dapat digantikan dengan menampilkan virtual laboratorium, akan tetapi hal itu akan menjadi sebatas pemahaman siswa, dan siswa akan cenderung cepat lupa, karena tidak ada jaminan bahwa siswa akan terus mengulang melihat virtual lab tersebut di rumah. Seperti yang kita tahu pentingnya praktikum di sekolah karena untuk bisa melihat lebih nyata keterampilan siswa dalam melakukan praktikum yang akan menunjang nilai siswa untuk ranah psikomotorik. Jadi menurut saya walaupun guru telah menampilkan virtual lab, guru harus tetap mencari cara untuk praktikum harus tetap terjadi walaupun dengan segala keterbatasan, disitu lah kreativitas guru diuji. contohnya seperti yang tertera di blog anda yaitu dengan melakukan praktikum skala kecil. Dan juga ada materi tertentu yang tidak harus menggunakan bahan-bahan kimia yang hanya tersedia di lab, akan tetapi bisa menggantikan dengan tumbuh-tumbuhan seperti pada mater asam basa.
BalasHapusBaiklah saya setuju dengan pendapat saudari Silviani dimana memang benar solusi nya dapat digantikan dengan menampilkan virtual laboratorium, akan tetapi hal itu akan menjadi sebatas pemahaman siswa saja, dan siswa akan cenderung cepat lupa, karena tidak ada jaminan bahwa siswa akan terus mengulang melihat virtual lab tersebut di rumah. Maka disini selain menampilkan virtual lab juga harus di akali dengan cara lain seperti melakukan praktikum dengan skala kecil saja Karena yang ingin ditonjolkan dikembangkan dan dilihat disini yaitu keterampilan siswa dalam melakukan praktikum yang akan menunjang nilai siswa untuk ranah psikomotorik.
BalasHapusitu merupakan suatu solusi yang baik. ditambahlagi di zaman sekarang teknologi sudah banyak berkembang. berbagai media pembelajaran sudah dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam suatu konsep materi. terkhusus untuk praktikum, dapat dilakukan dengan penampilan laboratoriumm virtual sehingga siswa tidak hanya menerima konsep, melainkan juga dapat melihat bagaimana pengerjaan suatu percobaan walaupun ia sendiri tidak melakukannya.
BalasHapusBaiklah jawaban anda semua sudah membantu
BalasHapusapakah itu boleh? ya tentu saja boleh dengan alasan dikarenakan bahan dan alat yang tidak tersedia di laboratorium, Dan apakah itu akan mempengaruhi pemahaman konsep yang akan di terima siswa?,ya jelas akan mempengaruhi, pasti mereka akan membayangkan peristiwa yang ditampilkan, dan itu mungkin saja sulit bagi mereka karena tidak langsung mempraktikkan sendiri , oleh karena itu sebagai tamabahan mereka harrus banyak membacal literatur yang berkenaan denga percobaan yang ditampilkan tsb
BalasHapus